ATM Card |
Ini adalah pengalam pribadi saya sendiri. Bermula saat saya yang mencoba mencari pekerjaan di Jakarta, karena saya ingin benar-benar mandiri, saya ingin nge-kost sendiri dan tidak mau tinggal bersama kakak saya. Maklum, mbak saya sudah berkeluarga, apalagi keponakan saya agak rese juga sama saya, dan lagi karena kantor saya bekerja lumayan jauh dari rumah mbak saya, dan lagi, saya juga tidak ingin tinggal bersama mas saya, karena lagi, agak gimana gitu kalo adek cwe tinggal di rumah masnya, meskipun ada kakak ipar tapi pengennya nge-kost aja. Jadi ya sudah, akhirnya saya nge-kost. Selang 3 bulan lebih, kost-kost n saya dan teman-teman saya lumayan aman, ̋tapi kejahatan tidak hanya dari niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan ̋
(Pesan Bang Napi). Suatu saat dan suatu hari, mulailah teman saya kehilangan sesuatu, terutama uang. Mulailah ketidak nyamanan menghantui kost-an kami dan tibalah pada suatu hari, akhirnya giliran saya yang kehilangan uang, apesnya, itu bukan uang saya, melainkan uang kakak (mas saya). sebelum mandi saya yakin uang tersebut ada didompet saya, karena terburu-buru, pada saat saya berangkat mandi, pintu kost tidak saya kunci, karena memang biasanya begitu. lalu karena saya terburu-buru tadi, saya langsung memasukkan barang-barang keperluan bekerja saya ke dalam tas termasuk dompetnya juga tanpa memeriksa isinya. Saya tahu bahwa saya kehilangan itu saya sudah berada di kantor, anehnya, uang saya yang hilang di dompet hanya 100ribu, padahal ada 250ribu di dompet saya, Setelah uang kakak saya, saya kembalikan, sisa 20ribu di dompet, karena untuk makan siang juga. Dan keesokan harinya, pada suatu pagi, kejadian itu terulang lagi, saya terburu-buru lalu tidak mengunci pintu kost saya lagi. Dan apesnya yang diambil bukan hanya uang saya, tetapi sedompet-dompetnya, maka dari itu saya bingung sekali, karena didalam dompet berisi KTP,ATM Card, kartu Alfamart, serta kartu-kartu lain, disamping itu, saya adalah warga pendatang, apa jadinya jika saya ditanyai KTP lalu saya tidak memilikinya, akankah saya diciduk pol PP? (Alhamdulillah tidak terjadi). Tetapi saya kebingungan mengurus kartu ATM saya, karena pada saat saya membuka rekening bank itu saya masih berada di Hongkong, dan otomatis ada data-data tertentu yang terselubung, hehehehehe...... Belum lagi, Kantor Bank tempat saya membuka rekening itu adalah di Darmo, SURABAYA.
Akhirnya pertama-tama saya pergi ke bank tersebut dan melaporkan bahwa saya kehilangan dompet dan kartu ATM, mas-mas costumer servicenya bilang, ''Lapor ja dulu mbak, ke Polisi, lalu bikin KTP, baru dech nanti kami bisa membantu mbak.'' Begitu dalihnya. dan dia meminta saya untuk menutup /memblokir kartu saya lewat telepon, yaitu dengan menghubungi nomor 5XXXXX (Aslinya mah lupa nomor teleponnya, makanya di tulis XXXX. Hihihihihi.....) Saya melakukan saran sang Costumer Service tersebut, Akhirnya saya berhasil memblokir kartu ATM saya. Padahal ternyata kartunya sudah terblokir karena sang Pencuri sudah mencoba untuk menggunakannya di mesin ATM yang berada didaerah tempat saya nge-kost dan dia mencoba memasukkan nomor PIN ngawur, akhirnya terblokirlah kartu ATM saya tersebut, di tanggan sang pencuri. Karena kesibukan saya (Echm....... sok sibuk asline), bebarapa minggu kemudian saya melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT di sekitar tampat kost saya, untuk meminta surat keterangan kehilangan agar bisa mengurus dan membuat KTP dan Kartu ATM baru, maklumlah Jakarta Indonesia, jadi g da yang gratis ya mbak-mbak dan mas-mas, saya harus meninggalkan beberapa rupiah untuk biasya administrasi (upah nulis...hehehehehe....). Setelah saya selesai melapor ke Ketua RT, saya bergegas menuju Kantor Polisi, dan saya melaporkan hal uyang serupa, kemudian surat pengantar dari Kepolisian jadi dalam beberapa menit kemudian, nah sama dengan yang tadi, ada biaya seikhlasnya juga untuk upah menulis tadi.
Beberapa waku kemudian, saya kembali mengunjungi Bank yang bersangkutan untuk mencoba mengurus, tapi ternyata ditolak lagi, harus ada KTP, bahkan saya sudah menjelaskan bahwa saya warga pendatang, akan sulit bagi saya untuk membuat KTP di Jakarta, dan saya harus membuat KTP didaerah asal saya, tetapi si mbak Costumer Carenya malah bilang ''G pa pa mbak, mbak bisa koq bikin KTP di Jakarta, nembak bisa koq, kurang dari seminggu KTPnya biasanya sudah jadi''. Waduuuuuuuuuuuuuuh............... Lha koq malah ngasih solusi ky begitu.....
Akhirnnya dengan kecewa hati, saya pergi dari bank tersebut, Saya tidak menyerah begitu saja saya memfoto copy KTP foto copy dari arsip Kantor tempat saya bekerja, lalu merubah beberapa data untuk saya samakan dengan data yang saya gunakan untuk membuka rekening bank trsebut, tapi ternyata setelah saya mencoba untuk datang ke bank tersebut, mereka hanya bisa mengatakan kalo yang boleh memutuskan proses pembuatan kartu ATM tersebut hanyalah kantor cabang yang menerima data-data saat saya membuka rekening tersebut, yaitu kantor Cabang Darmo, Surabaya. Dari kantor cabang Jakarta hanya meminta kartu keterangan kehilangan saya dari RT dan Kepolisian serta foto copy KTP saya tadi, dan meng-Fax-kannya ke Surabaya, dan menunggu keputusan, sampai saat ini saya belum mendapatkan tindak lanjut dari semua itu. Intinya mereka hanya meminta KTP asli saya yang harus dibawa untuk memproses kartu ATM saya tersebut, dan mungkin, saya hanya bisa menunggu rekening tersebut habis saldo dan tertutup sendiri secara otomatis, baru bisa membuka rekening baru di bank tersebut. Mengecewakan sekali yha... Padahal, itu milik kita, uang yang disimpan juga milik kita, kenapa seribet itu sih prosesnya. Sekian curhatan saya, semoga g ada yang bernasib sama, agar tidak mengalami kesulitan seperti saya. Aamiin. THANKS UDH MAMPIR..... WASSALAMUALAIKUM WR WB.
No comments:
Post a Comment