Wednesday, April 24, 2013

Pandangan Orang Awam China HongKong tentang ISLAM

Dari masjid wanchai, wulan meluncur ke masjid Tsim Sha Tsui, karena sudah lewat waktu Magrib, jadi harus buru-buru, takutnya nanti keburu masuk waktu Isya.
Setelah sholat Magrib, wulan dan teman wulan ngleyeh bentar (nglurusne boyok, wira-wiri capek)
saat sedang asyik ngleyeh di sambi ngobrol, seorang perempuan berwajah cina berumur sekitar 30an masuk kedalam masjid lantai 2 di tempat saya dan teman saya berada. Saya menglirik ke arahnya, dan diam-diam mengawasi dia, dia berjalan dari ujung ruang ke ujung ruang yang lain, dia menghampiri rak buku dan meja berisikan buku-buku islami dan Al Qur'anul Karim. Kemudian terjadilah percakapan antara saya dan teman saya.
Wulan : "Mak, orang itu nyari apa yha, berani deketin g?"
Mak Ami (teman Wulan) : "Q g bisa ngomong chinese ah, kamu sono gih maju".
Wulan :"orang mana dulu nich, lok bukan cina hongkong dia ngomongnya pasti mandarin, wulan g bisa, wulan samperin dulu yha, pokok e kalo ntar pake bahasa Inggris, peyan yg maju yha Mak?"
Mak Ami :"iyo est lah"
Kemudian wulan duduk dari tempat ngleyeh, lalu menatapnya, dan melemparkan senyum kepadanya, wulan lambaikan tangan sambil say "Hello" diapun menjawab "Hello" balik, kemudian wulan melangkah mendekati dia dan terjadilah perbincangan antara wulan dan orang tersebut. (Perbincangan kami dengan menggunakan bahasa Kantonis, tetapi disini wulan sudah terjemahkan kedalam bahasa Indonesia yg kurang lebih artinya begitu).
Wulan :"Ada yg bisa saya bantu?"
Perempuan cina :"Apakah kamu Islam?"
Wulan :"Yha saya Islam"
Perempuan Cina :"Ooo, apakah Orang Indonesia itu yha?"
Wulan :"Iya saya orang Indonesia, tapi tidak semua orang Indonesia Islam, karena ada yg beragama lain, tapi mayoritasnya Islam"
Perempuan cina :"Saya mempunyai pembantu Indonesia, dia beragama Islam"
Wulan :"Benarkah? Dia Indonesia?"
Perempuan cina :"iya dia dari Indonesia, saya dulu pernah ke suatu tempat, disana kebanyakan laki-laki memakai baju putih2, berkerudung. Apakah mereka juga Islam?"
Wulan :"Dimana itu, saya kurang tahu?"
Perempuan cina :"Mereka bilang mereka Islam, apakah kamu sembahyang?"
Wulan :"Iya nanti kami sembahyang"
Pr cina :"Bagaimana kamu sembahyang, bukankah sebentar lagi?"
(Wulan ngeliat jam dinding, yng menunjukan pukul 19:55, tapi jadwal hari ini 23 April, Isya pukul 20:16)
Wulan :"Kurang lebih sebentar lagi"
Perempuan cina :"Apakah kalian selalu sembahyang disini?"
Wulan :"Karena hari ini kami libur, jadi kami sembahyang disini dan bermain disekitar sini"
Perempuan cina :"O hari ini kalian libur?"
Wulan :"Iya, jika libur kami sembahyang disini, jika sedang tidak libur kami sembahyang dirumah majikan, sehari 5 kali sembahyang"
Perempuan Cina :"O begitu, bagaimana cara kalian sembahnyang? Apakah tidur seperti tadi"
(Wulan jadi malu, soalnya wulan dan temen-temen td sempet berbaring-baring, pasti dia tadi melihatnya)
Wulan :"Bukan, Beginilah lalu begini" (sambil memperagakan gerakan sholat)
Perempuan cina :"Saya ingin tahu bagaimana kalian sembahyang, apakah menghadap matahari, atau kemana, sedangkan ini sudah malam"
Wulan :"Bukan, bukan seperti itu, kami sembahyang menghadap ke barat"
(Karena tidak tahu bahasa Kantonisnya KA'BAH, jadi saya jawab kebarat)
Wulan diem trs mikir sebentar, dan mata wulan tertuju pada gambar ka'bah pada dinding masjid, kemudian wulan melangkah mendekatinya, diikuti oleh perempuan cina tadi.
Wulan :"Ini dia, kami sembahyang menghadap kesini, seluruh orang Islam sembahyang menghadap kesini"
Perempuan cina :"Apa itu?"
Wulan :"Suatu tempat dimana itu menjadi arah kami pada saat kami sembahyang, misalnya hongkong di Utara, Indonesia di selatan dan ini (sambil menunjuk ka'bah) di tengah2, kami tetap sembahyang menghadap kesini (nunjuk gambar ka'bah).
Pr cina :"Itu sebuah apa?"
Wulan :"Itu sebuah batu, tapi bukan ini yg kita sembah, tapi "GOD" (karena g tahu bahasa kantonisnya TUHAN, jd d campur bahasa Inggris)
Perempuan cina :"Allah??"
Wulan : (agak kaget karena dia tahu tentang Allah, kemudian tersenyum) "Iyaa Allah, ini hanya tempat kemana kami menghadap saat kami sembahyang"
Perempuan cina :"Dan itu(menunjuk Ka'bah) adalah Allah?"
Wulan :"Bukan, itu bukan Allah, Allah Ada dimanapun, ini hanya sebuah batu sebagai arah kita saat kita sembahyang"
Perempuan cina :"Dimanakah tempat ini berada?"
Wulan :"Alapo" (bahasa Kantonisnya 'Arab')
Perempuan cina :"Iya alapo, itu tempat yg tadi saya maksudkan, yg banyak laki-laki itu."
Wulan :"Iya, dari Arab-lah Islam berasal"
Perempuan Cina :"Lalu apakah Islam hanya untuk laki-laki?"
Wulan :"Bukan, Islam itu untuk laki-laki dan perempuan, semua boleh beragama Islam, orang cina banyak juga lho yang beragama Islam"
Perempuan cina :"Iya, sekarang mulai banyak kaum kita yg beragama islam. Di Arab saya hanya melihat laki-laki, jarang ada perempuan"
Wulan :"Kebetulan ibu saya dulu pernah bekerja disana, mungkin disana memang para perempuan jarang yang keluar rumah. Mungkin demikian"
Perempuan cina itu diam sejenak, lalu memandang kaligrafi di sepanjang dinding masjid.
Perempuan cina :"Lalu apa ini" (sambil menunjuk kaligrafi)
Wulan :"Itu huruf, huruf Arab"
Perempuan cina :"Ouw, lucu sekali"
Wulan :"Iya, huruf-huruf ini diambil dari "bible" Islam" (karena g tahu bahasa kantonisnya "Kitab", d campur bahasa Inggris lg)
Perempuan Cina :"Ouw, begitu, lalu bagaimana cara membacanya?"
Wulan : (sambil menunjuk) "Bismillahirrohmaanirrohim. Allahu laa illahaillaahuwal qaiyul qaiyum" (karena kebetulan yg ditertulis adalah Ayat Kursi/Al-Baqarah ayat 255)
Kemudian Mak Ami (temen wulan datang membawa Al Qur'an terjemahan huruf china)
Perempuan cina :"Ouw begitu, bagus yha, lucu"
Wulan :"Iya, dari sini (menunjuk Al-Qur'an) potongan kalimat ini berasal"
Perempuan Cina :"Lalu Islam itu apa sih baiknya?"
Wulan :"Jika dia benar-benar seorang Islam, dia akan santun/sopan, jujur kebanyakan begitu" (dalam hati, Insya Allah)
Perempuan cina :"Pembantu saya Islam, tapi kelihatannya dia tidak sembahyang"
Wulan :"Kamu bisa tanya dia, dia mau sembahyang atau tidak? Kalo dia mau sembahyang, kamu bisa beri dia waktu 5-10 menit sehari 5 kali. Cukup cepatkan? Majikan saya juga demikian"
Perempuan cina :"Iya, okey terima kasih atas infonya, cukup sekian, saya mau pulang dulu"
Wulan :"Iya. Terima kasih kembali, hati-hati dijalan"
Perempuan Cina :"Iya, Bye bye"
Wulan :"Bye bye!"

Ya Allah semoga apa yg saya katakan benar dan bisa memberi gambaran kepada perempuan cina itu, meski tidak sepenuhnya jelas dan gamblang. Dan kelihatanya dia orang baik, semoga pembantunya di ijinkan sembahyang dan beribadah agar dia tidak meninggalkan kewajibannya mencari bekal akhirat disaat dia sibuk mencari bekal dunia. Aamiin Ya Robbal alamin.

No comments:

Post a Comment